Buku IBADAH PUASA: Dari Theosentris ke Antroposentris
– Tafsir Sosial atas Ibadah yang Terlupakan hadir untuk mengajak pembaca
meninjau kembali makna puasa yang sering kali dipahami sebatas ibadah ritual
antara manusia dan Tuhan. Penulis menyoroti bahwa dimensi spiritual puasa
memang penting, tetapi tidak boleh mengaburkan makna sosialnya yang justru
sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Dengan menahan lapar dan dahaga,
manusia diajak untuk menyelami pengalaman mereka yang kurang beruntung, sehingga
lahir kesadaran akan pentingnya empati dan solidaritas.
Lebih dari sekadar
latihan spiritual, puasa diposisikan dalam buku ini sebagai sarana
transformatif yang membentuk kepedulian sosial. Tafsir sosial yang ditawarkan
menekankan bahwa ibadah ini dapat menjadi media untuk menumbuhkan kesetaraan,
membangun rasa kebersamaan, dan melawan sikap individualistik. Dengan cara
pandang ini, puasa bukan hanya ritual personal, melainkan juga energi kolektif
yang mampu menggerakkan perubahan sosial.
Akhirnya, penulis
menekankan perlunya keseimbangan antara dimensi teosentris hubungan dengan
Tuhan dan dimensi antroposentris hubungan dengan manusia. Perpaduan keduanya
membuat puasa hadir sebagai ibadah yang utuh: mendekatkan diri kepada Allah
sekaligus memperkuat ikatan sosial. Dengan demikian, buku ini tidak hanya
menyajikan pemahaman baru tentang puasa, tetapi juga menginspirasi pembaca
untuk menjadikannya momentum refleksi diri dan langkah nyata dalam memperbaiki
masyarakat.
Penulis :
Dr. Abdul Wasik, M.HI
ISBN : Dalam Proses
Harga : Rp. 45.000,-
Add to Cart
0 comments:
Posting Komentar